30 Desember 2009. Ini merupakan alasan terbesar saya untuk pulang ke kampung halaman.
Iya...
Hari itu sangat istimewa buat saya.
Hari dimana saya mengatakan:
"Sebuah ucapan syukur bagi Tuhan, dimana saya ada sekarang sebagaimana saya ada, itu semua berkat dari Tuhan. Saya, dan semua yang ada disini tahu betul siapa saya. Tahu betul siapa keluarga saya. Tahu betul sejarah keluarga saya. Dan saya juga, tahu betul siapa saya. Tahu betul siapa orangtua saya.Saya, bisa merantau tidak sedikitpun karena kekuatan saya. Dan saya bisa kembali ke kampung halaman saya itu juga bukan karena kepandaian saya. Saya tahu siapa saya di hadapan Tuhan.Mungkin orang mengira saya orang pandai. Tidak.Saya rajin belajar. Tidak juga...Saya menikmati giji yang baik. Tidak karena itu saya bisa ada seperti sekarang.
Atau saya punya koneksi yang baik? Sama sekali tidak..!
Tapi ada begitu banyak berkat yang saya dapatkan di perantauan. yang jika saya ceritakan semuanya tak akan cukup awaktu. tak akan cukup waktu untuk menghitung berapa banyak berkatnya di setiap hembusan nafas saya.Sering juga saya merenung di perantauan. Tatkala ada waktu senggang. Saya merenungi kembali jalan hidup saya. Merenungi semua berkat yang diberikan-Nya dalam hidup saya. Hingga saya sampai pada satu pertanyaan; Siapakah saya Tuhan? Hingga saya layak di berkati sehebat ini?Saya, anak seorang petani miskin dari kampung ini. Merantau ke Surabaya itu sungguh sangat berkat yang luar biasa. Tapi bahkan saya diberkati lebih dari itu. Saya bahkan di beri kesempatan merantau ke Malang, ke Sumbawa Besar dan sekarang ke Maumere. Sebuah kota yang bahkan di pikiran saya saja tidak pernah muncul...!Hanya satu jawaban yang saya dapatkan. Semua itu karena Kasih Tuhan. Tidak lain tidak bukan..! Untuk itu segala puji syukur bagi-Nya...Terimakasih juga buat doa-doa saudara. Itulah senjata dan kebanggaan yang saya gunakan di perantauan. Bisa percaya diri menghadapi tantangan-tantangan hidup karena saya pribadi yakin, tak henti-hentinya orangtua, pendeta, keluarga, sanak family mendoakan saya...!
Tetap bawa saya di dalam doa, biar saya semakin dekat kepada-Nya"
Hari dimana kami mengadakan syukuran atas segala perjalanan hidup yang saya jalani...
Hari itu hari yang bersejarah buat saya, kata Uda saya... Bersejarah karena merupakan awal dimana saya bakal menghadapi banyak hal. Sebagai anak lelaki tertua di keluarga saya.
Hari itu hari dimana Paman saya mengartikan nama saya, ARON: Anak Raja, Oloi Natua-tua. Anak Raja, Patuhi Orangtua...
Iya kawan...
Sebuah ucapan syukur atas "adanya saya sebagaimana saya ada saya sekarang (saat itu)",
Sebuah rasa sukacita atas pulangnya saya ke kampung halaman saya setelah 9 tahun lebih...
Hari dimana saya menerima banyak nasehat dari banyak orang...!
Dari Pendeta... Jangan pupus harapanmu di perantauan
Dari Ayah, ibu...
Dari Paman kandung saya...
Dari Uda, adik kandung ayah saya...
Dari Oppung, Paman dari ayah saya...
Dari Oppung Paman dari Ibu saya...
Dari teman sekampung...
Masih terngiang di telinga saya
"Masalah yang akan kita hadapi itu mungkin sangat berat, kita tidak tahu bakal seperti apa nanti. Tapi seberat apapun masalah, tantangan, ancaman dan hambatan yang kita hadapai, asal kita selalu bersama-Nya, kita tidak perlu takut, bahkan tidak perlu khawatir sedikitpun...!"
-perenungan pribadi
Dan 30 Desember 2009 menjadi hari yang tidak bakal saya lupakan selama hidup saya. Tepat hari itu saya memulai babak baru dalam kehidupan saya. Babak di mana dibebankan beban yang sangat berat di pundak saya. Beban terhadap diri saya sendiri, beban terhadap keluarga dan saudara-saudara, beban terhadap kampung halaman, beban terhadap Bona Pasogit, beban sebagai salah satu anak Indonesia.... Oh tidak.. tidak... mari menyebutnya tidak sebagai beban. Saya lebih suka menyebutnya berkat. Terlebih karena hari itu saya genap berusia 23 tahun...!
Masalah itu, hanyalah sebuah sinonim bahwa DIA, Sang Maha Kuat, sedang mempercayakan kekuatan-Nya kepadamu...!
-perenungan pribadi
Dan sebenarnya saya sendiri bukan type orang yang excited dengan ulang tahun saya. Bukan karena tidak bersyukur, tapi ya sama saja..! Dulu waktu kecil, ulangtahun kadang kami masih menanam padi di sawah. Atau mengambil kayu bakar ke hutan. Dan sekarang saya bangga dengan seperti itu. Anywe thanx to kakak saya yang mengsuahakan ini.
10 comments:
Owalah! Jadi itu artinya Aron? Ta' kira plesetan dari Aaron yang nama Ibrani..
Lha kenapa namamu Aranhot? Kalau Hot itu artinya apa?
Selamat Ulang Tahun ya (anggap saja ucapan ini tanggal 30 Desember tahun lalu hehe..)
Jadi anak pertama memang berat..tapi benar, anggap saja itu berkat bagi banyak orang.
Foto2 ultahnya mana nih?????
quote mu yang terakhir keren banget, Aron...
saya izin copy paste ya, mau saya simpan di benak saya selamanya... :)
waktu itu birthday greeting lewat pesbuknya nyampe ga? *Rada gag yakin juga soale koneksinya dodol*
anyway, happy belated birthday yaaa aron. Keep blogging & sharing stories & pictures
Vicky: ya ya ya, saya sedang berencana membuat postingan tentang itu... hehehe
Daysee: makasih makasih.. makasih... Foto ultahnya tak ada, hahaha...
Isna: with my pleasure Kawan... dengan senang hati...
Mabk Quinie: sampe kok, sampe mbak... heheheh, saya masih ingat ada ratu yang ngucapin selamat ulatah kepada saya... heheheh, makasih ya..!
aku telat y ???
happi biday aron ^^ wish u all the best ya......
Senja: hehehe.. makasihh yowww...!
adoohh..
aku telaat...
mungkin kmu posting ini pas aku lagi bersemedi ke gunung pucuk buhit
biarpun telatt.. boleh dongg aku say happy b;day
wish u all the best..
semoga mimpi2mu bisa segera kau capai...
tetap bersandar pada Tuhan, itu kekuatanmu nak.. :D
Gbu
ito lisha: makasih ito... makasih kakak... heheheh
Sastrawan bgt...Jadi Teringat SD. ..hehe
Post a Comment