Tentang "You are my everything...!"

07 October 2012
Pada banyak kesempatan saya sering menjadi orang yang paling cerewet tentang kata-kata seseorang, cerewet dalam artian suka usil dalam mempertanyakan penggunaan satu kata atau lebih dalam satu kalimat. Contohnya, beberapa hari kemarin dikelas kami sedang dibahas masalah jaket kelas, model jaket yang diberikan sebagai contoh adalah yang double-side. Seorang teman saya bertanya, "Oh itu yang bisa dipakai muka belakang ya?", dan otak usil saya segera membunyikan alarm tentang jaket? Dipakai muka belakang?, dan pada akhirnya saya merasa harusnya lebih tepat menggunakan "luar dalam", namun tadi, beberapa hari setelah kejadian itu saya berpikir "luar-dalam" itu pun kayaknya belum tepat. Soalnya menurut saya, jaket double-side itu gak jelas mana yang luar mana yang dalam. Kalau bahasa Inggris mungkin tepat double-side, tapi side yang mana saja kedua side itu? Inside-outside? Sama saja... Akh...

Nah, ketika saya sedang meluangkan waktu di toilet, seringkali muncul ide-ide untuk membuat suatu postingan (berlabel abal-abal), namun sepertinya ide itu selama ini sering tertinggal di toilet juga. Mungkin ikut tersiram kedalam kloset. (Eh, nulisnya kloset khan ya? bukan closed? Bukan korset? Sunset? Bukan Sommerset?)

Tapi sayangnya kali ini ide ini kayaknya gak ikut meluncur kedalam closet. Awalnya sih tentang pernyataan "God is my everything". Bukan tentang yang rohani-rohani karena dari situ otak saya malah memikirkan si Ross. Apakah dia bahagia jika saya bilang padanya "Ross, you are my everything"? | Biasanya sih dia langsung senang-senang gimanaaaa gitu...

Seringkali mungkin dalam dunia cinta-cintaan agak membahagiakan bagi seseorang jika mendengar pasangannya bilang "You are my everything" padanya. Kalau dalam dunia nyata ternyata tidak seperti itu maaf ya kawan, lagian tadi saya khan bilangnya di dunia cinta-cintaan. Nah, masih ketika di toilet tadi, seharusnyakah seorang wanita bahagia, jika lelaki pujaannya bilang padanya "You are my everything"?, soalnya jika dipikir-pikir "everything" nya itu bisa digantikan dengan apa saja.

You are my everything ....
and everything could be refers to:

  • hidup
  • penolong
  • semangat
  • pujaan
  • kekasih
  • suami/istri
  • hallet (ini bahasa Batak untuk pacar dan sejenisnya, sama sekali tidak berkaitan dengan Hamlet)
  • komputer
  • modem
  • kabel
  • colokan
  • penyakit
  • gelas
  • air
  • kipas angin
  • raket nyamuk
  • buku
  • jelek
  • cantik
  • kamus
  • saudara
  • abang
  • adek
  • ponakan
  • hujan
  • matahari
  • ekspresi
  • halangan
  • ancaman
  • inspirasi
  • susu sapi
  • telor mata sapi
  • boneka
  • ....... you mention it, bad or great things
  • dll dll dll dll

Nah, jadi seharusnyakah seseorang itu bahagia jika dia menjadi "You are my everything"-nya seseorang yang dicintainya?
Atau seharusnyakah saya bahagia jika kamu jadi "You are my everything" nya saya?
Atau bagaimana?
Atau sebaiknya saya tidur sajalah ya, biar besok tidak telat ke gereja...

3 comments:

felicity said...

Hehe..kalau dunia cinta2xan kayaknya nggak ada batasan makna suatu kata itu makna denotatif ato konotatif alias asal keluar dari hati aja....

O ya, pilihan kata juga tergantung kebiasaan, sejauh mana yang bersangkutan memaknai kata tadi. Temen saya (perempuan) dari UK misalnya gampang banget bilang: 'my darling' ke semua orang.... padahal kalo dipikir2x ini kan dalem banget artinya buat orang Indonesia...'sayangku' cieee....kalo yang ngga biasa bisa ge-er deh (orangnya cakep sih :D)

Mangkanya saya suka ngga ambil pusing dengan pilihan kata seseorang, kalo udah ngerti dia maksudnya apa ya iya2x aja...:D, sepanjang ngga ada salah pengertian...

Salam kenal ya.

Lindaleenk said...

you're my everything nya aq jadi banyak donk kalau di list seperti yg kamu tulis :|

btw soal jacket.. reversible mungkin ya maksudnya XD

bandit™perantau said...

Felicity: klo saya gak kenal-kenal amat sih biasanya saya cuek saja, klo udah sama kawan khan sering ngobrol, sering ada kesalahan, kadang ada kalanya kesalahan dibiarkan saja, atau klo dikoreksi langsung diterima, ada kalanya masih saling bertahan klo berpotensi menjadi bahan tertawaan bareng.... :D Soalnya kadang klo lg nunggu jam kuliah dan bahan becandaan menipis ya kek gtulah jadinya.... hehehe

Linda: Nah itulah... :D Oh iya, reversible itu yang pas... hahaha