Last Post this Year: Furusato e Kaerimasu.

Iya, ini bakal jadi postingan terakhir tahun ini.

Dalam waktu dekat ini saya bakal pulang kampung. Furusato e Kaerimasu itu artinya pulang ke kampung (halaman) dalam bahasa jepang.

Emang kapan pulang? dalam waktu dekat ini...
kemana? Ke kampung halaman saya di salah satu daerah yang dulunya masih desa sekarang dah jadi kecamatan. Gak terasa 9 tahun lebih merantau coi. 9 tahun 5 bulan 18 hari jika saya sampai sesuai dengan waktu yang direncanakan.

9 Natal dan 9 tahun baru saya sudah lewatkan di perantauan, Thanks to the Lord this time I'll celebrate Christmas in my hometown (or villagetown).. halah... hehehe

Berapa lama? Aha... berapa lamapun rasanya pulang kampung itu tetap terasa kurang lama...

Sama siapa? Hmm, saya bakal ketemuan di medan sama kakak saya. Kaka saya juga mau pulang kampung desember ini dari Banjarmasin.


So happy blogging semua....
See ya next year...!
I'll be missing you all....
*yang mo peluk-peluk ada tempat di kotak komentar....

Muah muah muah...
*yg mo muntah ad ember di kotak komentar...!

*yg mo kasih duit juga ada disana...
*yg nitip oleh-oleh juga ada disana...

Selengkapnya:

Setahun di Maumere

Sebagaimana saya posting waktu dulu-dulu bahwa jika hidupku terdiri dari beberapa episode perantauan. Maka episode perantauan di Maumere ini merupakan episode kelima setelah episode kampung halaman, episode Surabaya, Episode Malang dan Episode Sumbawa Besar.

Dan hari ini tanggal 3 Desember 2009, genap setahun sudah saya merantau di Maumere. Jika saya melihat kembali ke kehidupan saya sebelumnya, di Maumere ini ada banyak hal yang berubah pada diri saya...

Perubahan fisik bisa di baca disini.

Tapi perubahan fisik itu bukanlah sesuatu yang terlalu penting. Mari bicara beberapa hal tentang beberapa perubahan pada saya tentang cara pandang saya terhadap kehidupan.

Di maumere ini, saya belajar banyak hal:

Belajar menerima kekurangan dan kelebihan teman. Meskipun tak sepenuhnya sukses.

Belajar menjalani hidup apa adanya. Menjadi diri saya yang apa adanya, tanpa perlu membuat sebuah topeng, atau mempermak "wajah" saya untuk diterima orang lain. Catatan: meskipun tak sukses secara sempurna, tapi saya rasa saya cukup berhasil utnuk jujur tentang siapa saya. Meski tidak demikian di blog ini. Heheheheh

Belajar mengerti bahwa: "Dimanapun kamu berada, bagaimanapun keadaanya, seperti apapun susahnya, (dll) asal kamu berjalan bersama-Nya, semua pengalaman itu bakal jadi sebuah kesaksian kisah hidup dalam penyertaan-Nya". Jujur, tatkala saya bakal diberangkatkan ke Sumbawa Besar oleh inangtua (Budhe) di Surabaya, satu hal yang saya khawatirkan adalah: Mungkinkah saya bakal tetap jadi orang baik atau lebih baik jika saya jauh dari kontrol orang terdekat saya?. Iya, saya khawatir, saya selalu diawasi dengan baik oleh Inangtua waktu di Surabaya, waktu di Malang. Saya tidak terjun ke hal-hal yang negatif macam merokok, minum minuman keras, Narkoba bahkan pergaulan bebas. Iya, saya sangat berterimakasih untuk doa dan pengawasan dari Inangtua saya untuk itu.


Selain itu saya dulu khawatir. Saat itu saya bukanlah orang yang bergelimang harta, uang dan sebagainya. Dan tatkala saya bakal berangkat tugas kerja, dalam artian bakal mendapat penghasilan, mengatur penghasilan sendiri dan menggunakannya sesukanya tanpa perlu ada protes dari orang lain. Iya saya khawatir. Khawatir tidak bisa mengontrol adrenalin masa muda saya. Mengendalikan semangat membara "kebanditan" saya. Apa itu semangat kebanditan? Entahlah...


Namun, ternyata asal dekat pada-Nya itu, sudah lebih dari cukup untuk tetap berjalan ke arah yang lebih baik.

Belajar banyak hal lainnya seperti memoto. Eh, kalo memoto ini sebenarnya lebih tepat ketularan dari senior saya yang bahkan sudah lebih dari 5 tahun disini. Dia juga punya blog lho.. arifanda.com. Juga belajar saling peduli dengan teman-teman yang lain, meski kadang-kadang ignorance dan keegoisan masih ada sedikit-sedikit. Maklum semuanya manusia berjakun yang walaupun sama-sama memiliki jakun, tapi kan ukuran jakunnya berbeda.

Dan termasuk pengalaman-pengalaman lucu itu, macam Tragedi Kolor Gratis, tragedi uang Rp 10.000, Tragedi ketika mesan makanan Cumi goreng, dapatnya alah Mie Goreng, Jadi Cumi gak pake Cu, jadinya Mi...! Mantab..!, juga pengalamn jalan kaki pulang kantor. Pengalaman Horor. Dan banyak pengalaman lainnya....!

Yeahhh....
And it's me Kawan...
bandit sp™, been one years here and still go on...
seberapa lama saya bakal disini, no matter how no matter why i'll always say that

-whatever it takes, whatever remains, life is happy-

*Jika suatu saat nanti, atau sekarang kawan-kawan mulai bosan tentang cerita saya tentang Maumere, doakan saya biar segera beranjak dari sini. Biar saya sempat mengunjungi Irian Jaya, Tahuna di Sulawesi, sebagaimana pernah saya bilang itu adalah obsesi perantauan saya.

Selengkapnya:

Here we come, the Amazing Koka Beach..!

"Sebelum menikmati postingan ini, persiapkan koneksi internet anda, karena bakal banyak foto-foto yang bercerita...!"

Yea yae yoa.....
Heheheh

Seperti yang saya bilang kemaren di postingan sebelumnya, dengan ini bandit sp™ mempersembahkan foto-foto Pantai Koka untuk para pembaca (kalo tidak mau di bilang penggemar) sekalian...!


Pantai Koka ini termasuk Pantai Selatan, jadi anda tahu sendirilah ciri khasnya pnatai Selatan itu.

Pantai Koka itu sendiri, bisa di bagi 4 bagian...
Bagian yang pertama adalah yang pertama kita jumpai tatkala kita baru tiba, pantai yang ini cocok sekali untuk snorkling dengan catatan air tidak terlalu surut dan ombak tidak terlalu besar. Soalnya, dulu waktu pertama kali kesini kami snorkling seasyik-asyiknya, tapi terhempas oleh ombak sampai membuat kaki dan tangan luka lecet, termasuk lecet di beberapa bagian tubuh aduhaiku...! . (Maafkan daku kawan...!). Dan untuk karangnya saya kasih two thumbs up kawan. Iya, two thumbs up. Biotanya gimana? Sangat keren... Very recommended..! (bener gak yah...?)

Bagian yang kedua, dipisahkan oleh bukit yang kalo di foto itu bukit yang ada satu pohon diujungnya, ke sebelah kiri pembaca. Nah, bagian pantai yang ini cocok sekali dipakai untuk berenang, bermain ombak, dan bermain pasir. Hamparan pasirnya luas, pasirnya putih kekuning-kuningan, lembut. Namun jika anda berkunjung di siang hari seperti kami waktu kemaren itu, panas pasirnya tinggi sekali..! Sekali lagi pasirnya panas sekali..!.

Kedua pulau ini di tengah pantai yang kedua, bisa di bandingkan dengan foto diatasnya. Kami gak mencoba sampai kesana. Minim peralatan.


Tempat berteduh sembari memandang hamparan pasir dan pantai..!

Melangkah kesebalah kiri lagi ada dua bagian pantai lagi yang dipisahkan oleh bukit juga.

Ini foto bukit pemisahnya...!

Pantai ketiga ini keunikannya adalah banyaknya pohon yang rindang suasana teduh karena juga ada bukit yang menghalangi sinar matahari. Angin berhembus sepoi-sepoi menginspirasi saya untuk membuat foto framing seperti ini. Ini sudah di edit dengan Picasa, sebenarnya warnanya itu super duper blue..! Pantai yang ini mayoritas bebatuan.

Disebelah kiri pembaca pada foto ini ada bukit juga, dan disebelah kirinya lagi ada pantai lagi. itulah pantai ke empat.

Nah, pantai yang terakhir, pantai yang keempat ini keunikannya adalah, pantainya itu batu semua. Bukan pasir seperti pantai yang pantai pertama dan kedua. Cocoknya untuk apa Ndit? Foto-foto tetep..!

Lha tumben kamu gak foto-foto ndit?
Lha jangan salah, saya tetep pasti di foto...!

Yang pertama buat yang tabah melihat kenarsisan saya. yang kedua sekedar improvisasi...! Halah... Hehehehe

Sekian dulu foto-foto perjalanan ke Koka...
Postingan perjalanan ini saya tutup dengan dia sebelum makan.. eh, dengan foto bersama...!

Foto-foto lainnya, bisa dinikmati di photoblog saya.

Selengkapnya:

Perjalanan ke Pantai Koka (again)

Yo yo yo....
Ini kali kedua saya (dan kawan-kawan tentunya) mengunjungi Pantai Koka. Ingat Koka gak pake in kayak senior saya, arifanda.com bilang di blognya

Sebenarnya perjalanan bisa ditempuh sekitar 1 jam saja naik mobil atau naik motor. Mungkin kalo naik sepeda sampenya sekitar beberapa jam. (beberapa jam itu bisa sekitar puluhan jam lah), dan berhubung itu memakan waktu lama, dan kami tidak semuanya memiliki sepda pancal, jadi diputuskan naik mobil saja.


Brrrrrangkat....!
Jam 9 pagi berangkat dari mess, 3 mobil dan 13 manusia tampan, (saya gak mungkin bilang cantik, secara manusia berjakun semua). Jalanan yang ditempuh 90 persen mulus sisanya perbaikan, 75 persen berkelok-kelok dan naik turun (banyakan turunnya kalo berangkat), dan 25 persennya lurus melompong....

Ditengah perjalanan kita mampir membeli ikan asap dulu, sebagai lauk untuk makan siang nanti. nasi sudah dibawa dari rumah, lengkap dengan cabe, tomat, arang, panggangan. Nikmat dah...!

Sekedar informasi, ikan asap maumere ini sudah terkenal kawan. Coba deh googling Ikan Asap Maumere, sekalian Gooling Pantai Koka Maumere untuk melihat postingan blogger lainnya. Karena kami datang keoagian, kami harus menunggu ikannya diasapi dulu.

Dan sekitar 30 menit menunggu, kami berangkat lagi. Menuju Koka.. Hehehhe

Ditengah perjalanan (lagi), kita singgah sebentar di Makam salah satu Raja yang pernah ada di Maumere...! Nama tempatnya Wolo Dolo, Dobo Nualolo. Di makamnya ada tulisan seperti ini: Lolo Dobo Nuabari, "Lolo Dtong" "Raja Weweniur" Tahun 1426 - 1547. Tulisan berwarna biru ini dibuat tgl 2-7-2009, sesuai yang tertulis disitu. Sekelilingnya rindang sekali kawan-kawan, dan banyk juga tumbuh bunga kamboja besar-besar.

Dan kita mampir sebentar, foto-foto (tentunya) dan melanjutkan perjalanan ke Koka.

Mobil kembali melaju....
Dan sampailah kami di tempat di tancapkannya palang seperti ini...!

Iya kawan-kawan... jalan setapak yang dikirikanannya itu adalah kebun warga setempat harus dilalui dengan jalan kaki. Dari palang ini masuk kedalam 500 meter sudah bisa masuk mobil, karena jemabtan yang dulu waktu pertama kali kesana sudah selesai di buat. Dan mobilpun di parkir di depan SLTP N 3 Paga. Sekalian sekedar info, Pantai Koka ini letaknya di Kecamatan Paga.

Dan perjuangan membawa barang-barang perlengkapan dimulai. Arang tempurung kelapa satu kardus, magij com berisi nasi, gak tanggung-tanggung, 3 magij com ukuran kecil, sedang dan besar, daun pisang untuk piring, air satu galon untuk sholat yang mau sholat dan cuci cuci tangan. Air mineral botolan satu kardus yang diputuskan untuk di bagi-bagi ke dalam tas, jadi terbagi ringan. Saya sendiri kebagian mengangkat air segalon, bergantian dengan si Iskandar. (FYI, dia mengangkat lebih lama dari saya, soalnya dia kan masih muda, Iskandar Muda) heheheheh....

Dan, diwarnai istirahat karena air galon berat, keringat karena kepanasan sekaligus kecapean, sampailah kami di Pantai Koka nan indah itu...! Dan saya rasa foto-fotonya saya posting besok saja, biar gak terlalu panjang postingan ini...

See ya next post... hahahaha

Selengkapnya: