OSPEK saya di ITS Surabaya.... "Aku punya jalan lain Kawan...!"

Kalo saya sedang menggunakan imajinasi sesuka saya, mungkin membaca judul ini Violet akan berkata: ..

• "Kok judulnya giniii...?"

• "Ahaa... apalagi yang mau di ceritakan si Bandit (tampan) ini...?"

Dan... maaf jika imajinasi saya salah...

Baiklah Kawan....
Setelah lulus SMP dan SMA, itu artinya saya udah 6 tahun di Surabaya, dan saya sudah lumayan fasih berbahasa Jawa ala Suroboyoan.. Nek ngomong sing boso ora iso aku jeh, mek iso sing Suroboyoane, lha konco-koncoku kabeh ngomonge yo sing Suroboyoan, aku ki melu ketularan wae...!!!

Setelah keterima di ITS Surabaya, Jurusan Matematika Fak MIPA, melakukan semua registrasi, mengikuti tes-tes lainnya, dan segala macamnya, (di bantu oleh sepupu saya yang tega bercapek-capek ria menemani saya yang cupu ini) maka resmilah saya menjadi salah satu Mahasiswa Baru di jurusan itu, di fakultas itu, dan di Kampus itu....


Siapa bilang kau udah resmi jadi mahasiswa sini he? .. Suara geram menggemaskan ituh....
Apa? Jadi belum...?!
Iya... Enak ajah udah bilang resmi...
Emang apalagi?
OSPEK dulu bodoh...!

Iya.. OSPEK...

Dengan berbekal segala kelucuan yang saya punya, keculunan yang berkembang di hidup saya, keisengan yang menempel di otak saya, kejenakaan yang meresap dijiwa saya.. (halahhh), maka inilah saya, Aron*** M******S Malau,mengikuti OSPEK ala ITS...

Saya gak bisa menceritakan secara mendetail Kawan, saya ceritakan yang saya ingat saja ya...

Masuk di ITS ini, bisa saya pastikan, saat itu di jurusan saya kepala sayalah yang paling (keren) , iya maksudnya kepala sayalah yang paling licin, dan pada tahap berikutnya kepala botak saya ini menjadi salah satu acuan yang diterapkan senior untuk ditiru oleh Kawan saya yang lain... (Maafkan saya Kawan..!)....

Dan dimasa OSPEK di ITS Surabaya inilah kejadian (gak penting) berikut ini terjadi:

• Iseng terhadap salah satu Mahasiswi senior. Anda jangan berpikir kotor dulu. Kejadiannya begini... Waktu itu (yang terhormat) senior mahasiswi ini berbicara keras-keras (bahasa halusnya membentak mungkin ya...?) kepada saya.

Ikutilah percakapan ini...

Mahasiswi Senior yang Terhormat (MSyT): (saya tiba-tiba lupa beliau ngomong apa, yang jelas saya tahu, dan saya mengerti, namun kata-kata beliau bukan kata-kata pertanyaan... tentunya dalam bahasa Jawa Suroboyoan...!
Saya: Diam.. membisu... mengatupkan bibir, menegakkan dagu, menguatkan kaki, memasang mimik yang berpotensi menambah ketampanan... . Jangan salahkan saya, saya hanya berusaha untuk mengurangi ketegaan Senior untuk "menkut-nakuti" saya...
MSyT: Awakmu iku ngerti gak sih aku iki ngomong opo? (km tau gak saya bilang apa..?"
Saya: Diam... (otak jenaka saya udah mulai iseng...!)
MSyT: Kon iku wong ngendi seh? (Km itu orang mana sih..?)
Saya: Diam juga... (saya udah mau tersenyum membayangkan apa yang bakal terjadi...!"
MSyT: Kamu itu orang mana..? Orang mana..? (Suara lebih pelan dari sebelumnya...)
Saya: (here wo go...!).. Orang batak senior..! (Anda taulah betapa kerasnya suara pria batak itu...!)
MSyT: Jadi dari tadi kamu nggak tau saya ngomong apa...?!
Saya: (Hmmm, otak jenaka saya seolah-olah menyuruh bibir saya tuk bilang....) Tidak senior...! (untung saya nggak ngakak)
MSyT: Haa...? (Dia berlalu memalingkan wajahnya...!)
Saya: (Hati saya tersenyum puas...)

• Naksir sama salah seorang wanita di jurusan dan diangkatan saya. Hooo... tak mau akh cerita yang ini, nanti takut ada yang nyasar baca kesini...

__________________
Dan.. saya ini sebenarnya ikut 2 tes. Satunya tes SPMB, dan satunya tes di salah satu diklat yang pendidikannya cuman setahun.. Di Malang... Karena pengumuman SPMB lebih dulu, jadi ya saya ikuti dululah OSPEKnya...

Dan ternyata saya keterima kuliah di Malang Kawan...

Waktu itu, hari kamis juga (sama seperti di postingan sebelumnya), Inangtua saya baru pulang dari Kebaktian Kaum Wanita....

Saya sekedar tahulah bahwa pengumuman akan diumumkan hari itu di internet, (FYI: saat itu saya tak tahu apa itu internet dan Internet... ). Dan Nomor Bukti Peserta Ujian saya udah sd semeseskan (beginilah dulu saya menyebut SMS) ke kakak sepupu saya yang ada di Palangkaraya sana.

Saya sedang "entahngapain" dikamar saya di petang hari di panasnya Surabaya waktu itu. Yang jelas tidak sedang nyuci baju...

Saya sudah mendengar pintu gerbang terbuka...
Suara sepeda motor inangtua...
Tak berapa lama...
"Aron...!" suara lembut inangtua saya terdengar memanggil saya...
"Iya Inangtua...!" aku keluar kamar, bergerak menuruni tangga...
"Gimana, udah nyari tahu pengumumannya belum...?"
"Belum Inangtua... Hihihihih...!" saya tersenyum sipit...
Udah dekat dengan Inangtua...
"Sini dulu...!"
Inangtua memeluk saya seraya berkata....
"Puji Tuhan, Amang... kamu keterima lagi di Malang..." saya merasakan getar kebanggaan di suara itu...
Sedikir airmatakebanggaan mengalir di pelupuk pipi saya.. (Cengeng banget sih lo..?)
"Mauliate Inangtua, tangiang muna do sude i, boi au gabe songonon...!" (Makasih Inangtua, doa Inangtua semuanya itu saya bisa jadi begini... ) Masih dipelukan Inangtua...


Dan saya kembali ke kamar saya...
Berkaca ke cermin yang melekat ke pintu lemari pakaian saya.. (Warnanya lemari itu pink lho..!)
Aku memperhatikan garis wajahku... (tampan... )

Aku berkaca...
Aku bertanya..
Siapakah aku ini?!

Teringat akan masa kecilku

Membawa cangkul di pundak, membawa keranjang berisi tanah subur di kepala, membawa semak-semak (sebenarnya dalam bahasa batak ramba, gak tau bahasa Indonesianya.. Heheh) ke kebun kopi, mengangkuti tanah liat....

Berjalan pulang dari sawah menggandeng tangan ibu saya...
Makan saya yang banyak (nasinya, bukan lauknya) khas anak petani....
Berjalan melewati jalanan berbatu, kadang pake sandal, kadang sandalnya terbalik antara kanan dan kiri, kadang warnanya gak sama.. kadang juga sandalnya putus dan disambungkan dengan tali rafia...

Seorang anak dekil, yang waktu SD dulu sering memakai celana bolong, dipantat karena sering bermain selurutan, menempeli bolongnya dengan hansaplast bekas....

Dan masih banyak lagi...

Hanya syukur yang tak habis-habisnya yang bisa saya ucapkan...

_________________

Kembali ke OSPEK (waktu itu namanya Pengkaderan...!)...

Apakah saya langsung meninggalkan ITS..?
Dan apakah saya langsung meninggalkan Kawan-Kawan saya..?
Apakah saya.... (Menirukan gaya Parto "Dalang Opera Van Java)...
Kita langsung saja ke ... ITS.. Ya e....

• Berpamitan dengan senior. (Berikut ini ada benar, ada tidaknya, sudah diedit supaya sedikit memberikan kesan dramtisir, eh dramasirit.. ehh DRA.. MA.. TI.. SIR...!). Dan... karena beberapa hari kemudian saya harus mengikuti tes lagi ke Jakarta, saya harus meninggalkan ITS ini, OSPEK (Berharga ini...!). Dan disalah satau sesi OSPEK, setelah acara sholat jam 3an gitu, saat acara bakal dilanjutkan, kami semua berbaris. Dan sebelum berbaris saya bilang sama pembimbing kelompok saya. "Senior, nanti saya mau minta waktu sebentar, karena saya mau pamitan... saya ketrima kuliah di Malang...!". Deal... Sebenarnya ada 5 orang kami yang keterima, yang 4 orangnya udah langsung ninggalin ITS, tinggal saya.. Masih mau pamitan....

  "Terimakasih Senior, terimakasih teman-teman... Hari ini saya mau pamitan dengan Senior-Senior dant eman-teman semua, karena seperti yang teman tahu saya udah keterima untuk kuliah di Malang. Selama OSPEK ini saya senang mendapatkan Senior-senior, teman-teman, pendidikan, ajaran senior, dan banyak hal lainnya.... Saya bangga punya Senior-senior di Jurusan ini, punya teman-teman di jurusan ini... Tapi saya punya jalan yang lain... Dan dengan ini, saya Aron*** M******S Malau, pamit...!"

  Dan sayapun membungkukkan badan kedepan (soalnya kebelakang gak bisa).

  "Dan ini ada saya bawakan sedikit oleh-oleh ucapan terimakasih buat senior. Tolong jangan dilihat isinya, tapi saya senang punya Senior-senior disini...! Terimakasih...!"

  Dan setelah saya berikan bungkusan itu sayapun melenggang pergi.... Aku tersenyum dengan episode selanjutnya hidupku....

Side story....
Pembaca: Lha emang kamu kasih apaan...?
Saya: Akhh mau tau ajah akh... (Ngeles...)
Pembaca: Ihh...
Saya: Emang mau tahu..?
Pembaca: Iya donk....
Saya: Baiklah... saya cuman kasih 3 bungkus permen, iya tiga bungkus, yang saya beli malam sebelumnya.... Saya membungkusnya dengan koran sambil berdoa semoga pagi harinya tidak ada pemeriksaan barang bawaan. Soalnya kan gak boleh membawa barang selain yang ada di list barang untuk OSPEK.....

Itu, benar-benar saya lakukan Kawan...