Sekitar dua bulan yang lalu, akhirnya tercapai sudah target kedua yang ingin saya capai di Sorong ini. Mengunjungi 8 kabupaten yang termasuk wilayah kerja Sorong. Maybrat menjadi penutup sebagai kabupaten terakhir yang saya kunjungi. Bersama beberapa teman kantor kami berangkat dari Sorong sekitar jam 10 pagi, tiba di Maybrat sudah agak sore. Kurang lebih 5-6 jam perjalanan darat.
Perjalanan melalui darat ditempuh tanpa banyak hambatan yang berarti, hanya sedikit ruas jalan yang sedikit butuh perjuangan dan kehati-hatian untuk melewatinya. Termasuk beberapa jembatan yang ala kadarnya terbuat dari balok-balok kayu. Pemandangan hutan dan sedikit jurang-jurang masih setia mewarnai perjalanan kami di seputaran Papua Barat ini. Jalanan yang ditempuh cukup sepi, bisa dibilang jumlah mobil yang berpapasan dengan kendaraan kami bisa dihitung dengan jari.
Cukup mengagetkan juga, saya dan kawan saya, (yang sama-sama punya pengalaman mabuk darat), dalam perjalanan kali ini cukup aman terkendali. No jackpot at all... :D. Kesan pertama begitu sampai di Maybrat adalah, sepi. Mungkin termasuk yang paling sepi setelah Tambrauw. Penginapan yang kami tuju tidak bisa dibilang hotel. Semacam rumah beton bertingkat 2 yang cukup besar, dibuat berkamar-kamar, dan masing-masing kamar memiliki kamar mandi sendiri. Rate nya? 500rb/day/ room
Sembari menunggu pembicaraan tarif kamar anatara Pak bos sama pemilik penginapan, saya ijin menggunakan toilet. Setelah diijinkan, berusaha mencari saklar lampu karena gelap. Karyawan pemilik menginformasikan kalau lampu sedang tidak menyala. Sudah tiga hari belum menyala, dan tidak tahu bakal menyala kapan.
Setelah beres dengan urusan kamar, khawatir dengan urusan makan yang tidak disediakan sama pihak penginapan, kamipun menuju warung makan terdekat. Memastikan jam tutup warungnya sekaligus memastikan masih tersedianya makanan untuk kami beli jam 7 malam. :D
Sore, masih ada waktu sekitar 2 jam an sebelum jam 7. Kami memutuskan untuk jalan-jalan. Dengar-dengar ada tempat wisata berupa danau di dekat kota. Kalau tidak salah namanya Danau Ayamaru. Setelah bertanya sedikit mengenai lokasinya ke penduduk setempat, kamipun menuju ke danau nya yang ternyata tidak jauh. Masuk kelokasinya, terdapat semacam tempat makan yang tutup. Kemudian kolam-kolam ikan yang sengaja dibuat bata-bata pembatasnya, namun hampir tak terurus. Hanya ada sedikit ikan.
Kami berjalan di (semacam) dermaga kayu yang di kiri-kanannya dibuat semacam dangau, dan di (semacam) dermaga itu banyak anak-anak memancing ikan. Ikan-ikan kecil tentunya. Kamipun duduk-duduk menikmati (pinggiran) danau yang mengering itu sambil menikmati kacang kulit dan softdrink yang kami bawa. Bercanda-canda sedikit dengan anak-anak yang mancing-mancing ikan disitu. Mencoba akrab, dengan salah satu anak bernama (kalau tidak salah Jannes), meski trik mengakrabkan diri yang saya lakukan tidak cukup membuatnya rela untuk memberikan saya kesempatan menggunakan pancingannya.... :D
Foto 1: Dangau Kanan |
Foto 2: Dangau Kiri |
Setelah dirasa cukup puas, kamipun pulang dan langsung menuju penginapan setelah mampir membeli makan malam kami tadi. Lampu masih belum menyala, dan pemilik penginapan sudah menyalakanan lilin diruang tamu. Setelah mandi-mandi, jam 7 an lewat sedikit kami pun menikmati makan malam kami. Lalapan ayam spesial pake lilin. (Lilinnya buat penerang, bukan buat dimakan). Selesai makan, kami masih nongkrong-nongkrong diruang tamu sembari menghabiskan batere ponsel. Mengesemeskan kata-kata cinta seperti biasa kepada sang terkasih, menceritakan sedikit banyak keadaan di Maybrat, kemudian kembali menikmati malam tak berlampu di penginapan, di Maybrat.
Hal yang cukup istimewa di Maybrat ini buat saya adalah, air bersihnya yang melimpah dan dinginnya sedang. Enak. :) Kemana saya (atau mungkin kami) pergi, ketika bertemu air bersih yang melimpah, rasanya senaaaang banget... :D
Malam semakin melarut, sebelum tidur, pemilik penginapan mengingatkan kami untuk tidak keluar penginapan malam itu. Situasi cukup mengkhawatirkan rupanya. Besok rencananya kami masih harus menyelesaikan maksud kedatangan kami ke Maybrat ini, bertemu dengan pemerintah setempat, kemudian melanjutkan perjalanan ke Teminabuan.
Sleep tight my soul, have joy my heart...