Menunggu....

05 October 2009
Sering orang berkata menunggu itu adalah hal yang paling membosankan. Status fesbuk dan lain-lain sering menjadi saksinya. Dan berbicara tentang menunggu, saya jadi ingin memposting ini....

Banyak hal yang membuat manusia menunggu. Menunggu bis, kereta, penerbangan, dll. Menunggu jodoh dll. Menunggu gajian dll. Menunggu laporan dll. Dan menunggu yang lain-lainnyalah... Dan kadang yang ditunggu-tunggu bisa menunnda kedatangannya. Bisa juga malah batal datang. Dan tidak bisa dipungkiri, hal ini juga tentunya bisa membuat kita jengkel.

Dan jika dihubungkan dengan hidup dan kematian, bukankah kita juga menunggu? Menunggu kendaraan kematian. Kematian memang tidak bakal pasti jika kita membicarakan (kamu) dimana? Dengan siapa? Dan sedang berbuat apaaaa? (Mirip lagu ya?)
question. Iya, kematian itu menjadi sesuatu yang tidak pasti jika kita mempertanyakan kapan, dimana, bagaimana, mengapa... Tapi bakal menjadi sebuah kepastian jika jemputan kendaraan kematian itu akan datang... Pasti akan datang. Bosankah Anda menunggunya?

(Dooohh... kok postingan saya rasanya aneh ya?)

Kenderaan kematian itu bisa datang kapan saja, bisa menjemput satu persatu dengan penyakit, keelakaan kecil, atau malah karena hal-hal yang tidak terduga lainnya. Bisa juga menjemput banyak orang sekaligus dengan kendaraan yang besar. Kendaraan besar itu sudah menjemput orang-orang di Aceh tatkala tsunami dulu. Menjemput penumpang dari Nias, dari Yogyakarta, dan baru-baru ini di Padang dengan gempa.

Kendaraan kecil maupun kendaraan besar sama saja. Toh namanya sama. Kematian.

Saya sering mengamat-amati tingkah laku manusia yang seolah-olah hidup ini terasa bakal sangatttttttt laaaaaaammmmmmmmmmaaaaaaaaaaa.... (Jika huruf a dan t nya masih kurang silahkan ditambahkan sendiri). Mengeruk kekayaan sebanyak-banyaknya baik itu dengan cara benar atau tidak. (Aih, siapa juga yang memutuskan itu benar atau tidak). Egois, serasa dia tak merelakan sedikitpun apa yang dimilikinya untuk dibagi kepada orang lain. Takut besok dia berkekurangan jika membagi sesuatu kepada orang lain. Namun ada juga hal positif jika kita berpikir hidup ini bakal lama. Kerja keras, kerja keras yang positif. Belajar keras, belajar keras untuk hal yang baik.

Dan tentang kematian itu....
Tak peduli kapan...
Dimana...
Bagaimana...
Mengapa...
Tapi..
Ada satu pertanyaan...
Sudah siap?

Pernah suatu kali saya ditanya begini (setengah bergurau) oleh seseorang yang tahu kalo dulu waktu kuliah saya sering makan mie 3 kali sehari.
"Ceile, dah enak ya sekarang, pasti standar makanannya dah lebih baik..?!" (tatkala saya sudah bekerja).
Dan saya jawab... (tentunya setengah bercanda juga), Akh, saya ini masih seperti dulu, makan itu yang penting kuantitas, kualitas mah nomor berapalah..! heheheh..!"

Tapi hidup itu bukan masalah kuantitas, tapi kualitas....!!!
*Dan terpublish tulisan awut-awutan ini setelah seseorang menulis sesuatu di wall saya...
"Woii updateeee....." Mirip-mirip begitulah... happy




14 comments:

Violet said...

hihihi...akhirnya update juga setelah aku berkoar-koar di fb mu. wekekekek.. membuat rusuh wall fb mu. udah ah, mo baca dulu, baru komen ^_*

Violet said...

nah status fesbuk tidak berlaku untuk aku loh yah. seperti nya ada orang juga tuh yang teriak2 di wall fb ku biar statusku terupdate. *siapa yah tuh orang?melirik kanan melirik kiri... :p

ga aneh kok postingannya. cuma tumben aja, postingannya serius. kok aku malah ngerasa hidup n waktu ini berjalan begitu cepat yah.
Aku pikir klo manusia menjalankan hidupnya dengan kualitas, masalah kematian pasti sudah siap toh. seperti kata si bule tiap orang udah punya nomor antrian masing2. jadi harus siap.

BrenciA KerenS said...

yang penting sih bekal setelah matinya bukan matinya ya..

semangat apdet blog ya.. aku sudah follow, follow balik ya..

A. Hermana said...

assalamualaikum,
senang sekali menikmati uraian pengalaman, terutama tentang perubahan dan kematian.
sukses mas bandit ...
wassalam

Gogo Caroselle said...

ih bandit serem ah ngomongin kematian... :(

lilliperry said...

menunggu, sambil nyiapin bekal.. :D

Ratusya said...

gua kalo ketempat lu MENUNGGU loading postingannya lama euy.
blom lagi menunggu lu apdetnya.. huahahhaha kok jadi curhat?

tapi gua suka main ke mari^^.

bandit™perantau said...

Violet: kok kayaknya saya merasa dilirik seseorang yah? hahahahahha... Mari meningkatkan kualitas hidup kita Kawan... :D

BrenciA KerenS: Sipp... bener itu... :D.. dah di link balik kok.. :D SAlam kenal ya..

neng Rara: SAlam juga Kawan... Thnkyu ya... :D

Gogo Caroselle: Namanya juga orangnya nyeremin... hehehheh

lilliperry: SIp, singkat dan penuh makna... :D

Quinie: Aih... hehehhe, senang lah ada yg senang berkunjung kesini, apalagi rela menunggu... (Hhehehehe)

desty said...

menunggu yang membosankan itu adalah menunggu dalam keadaan sadar.menunggu kematian kan dilakukan dengan cara berbuat banjyak hal di dunia ini. menabung amal misalnya....

bandit™perantau said...

desty: Hmm.. iya juga ya? Makanya manusia banyak yg hidupnya serasa gak sadar sedang menunggu kematian, menunggu nomor antriannya... :D

Ratusya said...

oiya... juga menunggu loading form komennya yang luaaaammmaaa banget. kadang gua udah semangat2 mo komen tapi trus kelupaan atau ketiduran karena form komennya ga muncul2 :(

bandit™perantau said...

Mbak Quinie (Mbak ku ini): Kok bisa mbak ya? saya tak tahu cara mengatasinya, mau ganti templet dah kelanjur suka... hehehe... yg sabar ya mbak ya... hihihihiih

Anonymous said...

mmmm bagus..like this

bandit™perantau said...

antibiotich: heheheh, makasih..... salam...