Orang-orang pada melongo dan menahan tawa, iya sebagian gagal. Si Togap yang di belakang Oppung berubah jadi bijaksana dengan,
"Aduh Nek, sini saya bantu, Nek...!" <---biasanya si Togap kalo sama Oppung ngomongnya bahasa Batak... Tiba-tiba jadi pake bahasa Indonesia... (NB: Suksesnya si Togap membantu si nenek naik eskalator ini membuat seorang wanita cantik yang memperhatikannya dari belakang tersenyum dan bergumam, "Keren nih cowok... suka bantuin nenek-nenek...!" Sebenarnya Togap mendengarnya tapi kebijaksanaan masih menghinggapinya. Dia masang tampang "pura-pura-gak-dengar-")
Dan, atas kehendak yang Maha Kuasa (khan semua yang terjadi di hidup ini sudah atas kehendak yang Maha Kuasa), Togap bertemu lagi dengannya... Dengan wanita itu. Entah kenapa kali ini wanita itu tambah cantik.
Di angkot pas Togap mau pulang kuliah. Wanita ini duduk di depannya. Maksud saya berhadap-hadapan. Si wanita duduk sopan, memangku sebuah buku yang sambil dibacanya. Menurut buku yang pernah dibaca si Togap, wanita yang asyik dengan bacaannya di dalam sebuah angkot, bis, kereta api, kolam renang dan lain-lain, kemungkinan besar menolak untuk diajak ngobrol... Tapi kali ini Togap memilih untuk tidak mempercayai buku itu, dia lebih percaya buku itu salah ketik. Sampai disini anda bisa bayangkan keberanian yang timbul jika seorang pria naksir wanita. Jyahhhh....
Berasa ini takdir Tuhan (cieee) Togap yang sedari tadi memperhatikan wanita ini memberanikan diri kenalan...
Togap: Mbak...
Wanita itu: Iya... (Si wanita mendongak ke si Togap..!)
Togap: Mbak ini pasti wanita yang pintar memasak, rajin membaca, suka menabung...
Wanita: Hiyeee gtu ya..? Aneh...
Togap: Nggak ya? Trus mbaknya orang seperti apa...? (dengan muka culunnya itu)
Wanita: Mas nya mau kenalan..?
Togap: Nah, mbaknya juga pengertian ternyata... : ).. (sambil nyodorin tangan bermaksud salaman...) Togap....
Wanita: Marga apa kau? Togap, itu khan nama orang batak... (Togap itu artinya Tegap, Kuat)
Togap: Haaa? kok tau.. jadi..
Wanita: Marlina Manullang...
Togap: Heheheh Togap Malau... pariban kita ya, ibu saya Manullang...
Wanita: Ooo... horas pariban...
Togap: Horas.. horas... terbukti kalo buku yang saya baca dulu itu ternyata salah cetak...
Wanita: Apaan?
Togap: Saya pernah mbaca buku, katanya "Wanita yang anda temui di kafe, angkot, bis dll bisa diajak ngobrol kalo mereka sudah asyik dengan buku bacaannya"
Wanita: Oooo... terbitan tahun kapan?
Togap: "Cara berkenalan dengan wanita" Tahun 2007 kalo gak salah.. Oh iya.. pengarangnya.... (seingat si Togap sih, pengarangnya Marlina Manullang)
Wanita: Iya pengarangnya Marlina Manullang, saya sendiri...
Togap berharap bangun dari mimpi, tapi ini kenyataan. Kenyataan kalo "Dia baru saja berhasil kenalan dengan wanita manis itu, dan tiba-tiba mengatakan buku karangannya salah cetak...!"
Muka mutung si wanita itupun pamer...
Togap: (memutar otak mencari akal) Anak ke berapa pariban?
Wanita: Tauk... (mutung) <--- liatlah, mudah kali mutungnya...
Togap: Ya Tuhan, tunjukkanlah caraMu, supaya saya tidak membuatnya gakmutung lagi... Amin.. (Ibu-ibu penumpang lain yang sebelumnya asyik dengan barang belanjaannya diangkot itu menyahut) "Terimalah doanya ya Tuhan...!"
Wanita: Gak ngaruh bang........ (masih dengan muka mutung)
Tiba-tiba, Togap mengalihkan pandangannya ke belakang angkot..
Togap: Lucu kali plat nomor mobil itu pariban,.. (menunjuk ke sebuah plat mobil di belakang angkot, BH 151 TT)... (wanita, penumpang lain yang ikutan melihat plat itu memandang hina terhadap si Togap)
Wanita: (Sebenarnya enggan melihat plat mobil itu, tapi diliriknya juga, menyadari maksudnya ia berusaha menahan tawa tapi gak berhasil) (kemudian memegang buku ditangannya dan memukulkannya ke Si Togap)Di angkot pas Togap mau pulang kuliah. Wanita ini duduk di depannya. Maksud saya berhadap-hadapan. Si wanita duduk sopan, memangku sebuah buku yang sambil dibacanya. Menurut buku yang pernah dibaca si Togap, wanita yang asyik dengan bacaannya di dalam sebuah angkot, bis, kereta api, kolam renang dan lain-lain, kemungkinan besar menolak untuk diajak ngobrol... Tapi kali ini Togap memilih untuk tidak mempercayai buku itu, dia lebih percaya buku itu salah ketik. Sampai disini anda bisa bayangkan keberanian yang timbul jika seorang pria naksir wanita. Jyahhhh....
Berasa ini takdir Tuhan (cieee) Togap yang sedari tadi memperhatikan wanita ini memberanikan diri kenalan...
Togap: Mbak...
Wanita itu: Iya... (Si wanita mendongak ke si Togap..!)
Togap: Mbak ini pasti wanita yang pintar memasak, rajin membaca, suka menabung...
Wanita: Hiyeee gtu ya..? Aneh...
Togap: Nggak ya? Trus mbaknya orang seperti apa...? (dengan muka culunnya itu)
Wanita: Mas nya mau kenalan..?
Togap: Nah, mbaknya juga pengertian ternyata... : ).. (sambil nyodorin tangan bermaksud salaman...) Togap....
Wanita: Marga apa kau? Togap, itu khan nama orang batak... (Togap itu artinya Tegap, Kuat)
Togap: Haaa? kok tau.. jadi..
Wanita: Marlina Manullang...
Togap: Heheheh Togap Malau... pariban kita ya, ibu saya Manullang...
Wanita: Ooo... horas pariban...
Togap: Horas.. horas... terbukti kalo buku yang saya baca dulu itu ternyata salah cetak...
Wanita: Apaan?
Togap: Saya pernah mbaca buku, katanya "Wanita yang anda temui di kafe, angkot, bis dll bisa diajak ngobrol kalo mereka sudah asyik dengan buku bacaannya"
Wanita: Oooo... terbitan tahun kapan?
Togap: "Cara berkenalan dengan wanita" Tahun 2007 kalo gak salah.. Oh iya.. pengarangnya.... (seingat si Togap sih, pengarangnya Marlina Manullang)
Wanita: Iya pengarangnya Marlina Manullang, saya sendiri...
Togap berharap bangun dari mimpi, tapi ini kenyataan. Kenyataan kalo "Dia baru saja berhasil kenalan dengan wanita manis itu, dan tiba-tiba mengatakan buku karangannya salah cetak...!"
Muka mutung si wanita itupun pamer...
Togap: (memutar otak mencari akal) Anak ke berapa pariban?
Wanita: Tauk... (mutung) <--- liatlah, mudah kali mutungnya...
Togap: Ya Tuhan, tunjukkanlah caraMu, supaya saya tidak membuatnya gakmutung lagi... Amin.. (Ibu-ibu penumpang lain yang sebelumnya asyik dengan barang belanjaannya diangkot itu menyahut) "Terimalah doanya ya Tuhan...!"
Wanita: Gak ngaruh bang........ (masih dengan muka mutung)
Tiba-tiba, Togap mengalihkan pandangannya ke belakang angkot..
Togap: Lucu kali plat nomor mobil itu pariban,.. (menunjuk ke sebuah plat mobil di belakang angkot, BH 151 TT)... (wanita, penumpang lain yang ikutan melihat plat itu memandang hina terhadap si Togap)
Togap: Asyikk....
Wanita: Jadi nomor hapenya berapa pariban..
Sip dah...
"akhirnya beberapa kisah percintaanku akan di adopsi oleh tokoh si Togap"
*entah kenapa nama Marlina yang terpikir,
*entah kenapa boru Manullang yang terpikir, gak ada hubungannya dengan ibu saya...
*entah kenapa sudah tahu namanya Marlina, kok saya masih nulis wanita wanita wanita dalam percakapannya...
5 comments:
bang...mangap kalo terus terang hehehe...tapi kok ane kagak ngarti yah isi ceritanya hahahahahah *digorok*
Jadi ini kisah nyata bang?
Untung aQ ndak boru Manullang, jd ndak ngerasa Qta pariban 'cle,
wkwkwkw.....
ini mimpi????? *garuk2kepala*
Oh, ini kisah nyata? Bagoes... :D
Post a Comment