Beberapa cerita tentang si Togap sudah pernah saya ceritakan di blog ini. Sebenarnya si Togap ini dulu sering menjadi bahan cerita saya di notes fesbok. Kala itu saya belum bikin blog. Mulai dari ibunya yang bernama Rukmini, dan juga ayahnya.
Berhubung cerita tentang si Togap ini agak-agak terbengkalai, jadi saya bermaksud untuk melengkapinya lagi. Dan sumber cerita tentang Togap Family ini bermacam-macam. Ada yang pernah saya dengar dari paman saya, ada yang pernah saya dengar dari Guru saya, dan tentunya ada yang saya lebih-lebihkan.. Hahahaha
Situasi sekarang adalah: Rukmini sudah menikah dan tinggal di Bandung. Suaminya orang Batak juga, dan tentunya si Togap ini juga orang Batak tulen. Meski terlahir dan besar di Bandung, kadang-kadang sikapnya itu Batak sekali. Selain itu dia juga polos dan apa adanya sebagai anak seorang buruh pabrik kertas. Sampe-sampe beberapa temen-temen bahkan gurunya geregetan. Gimana tidak,
Suatu saat, waktu itu si Togap masih kelas 5 SD. Dia ditanya gurunya, siapakah yang mebacakan teks proklamasi?
Si Togap diam saja. Entah tidak tahu jawabannya atau ada alasan lain, dia diam saja. Nah, gurunya pun sewot dan memarahinya...
"Macam mananya kau ini, sudah kelas lima tapi tak tahu juga kau siapa yang membaca Naska Proklamasi yang terkenal itu...?" amuk gurunya. Dan singkat cerita gurunya memulangkan dia ke rumahnya...
"Sana pulang kau.. macam tak diajarinya kau di rumah...!"
Dan Togap pun pulang sambil murung. Bertemu dengan bapaknya yang kebetulan gak berangkat kerja. Alergi semur pete.
"Bah, kok sudah pulang kau...?" selidik Ayahnya. Dan si Togap menceritakan kalo dia diusir gurunya sekolah.
"Bah, kejam kali gurumu itu... Tak terima aku..!" sambil menarik tangan anaknya. Ke sekolah.
Tiba disekolah...
"Macam mana nya ini Pak Guru, saya menyekolahkan anak saya disini, tapi kok di usir pulak..?" protes Ayah si Togap saat bertemu dengan grurunya.
"Ah, Bapak pun entah gimana. Anaknya kok gak diajarin di rumah...?"
"Gak diajarin gimana maksudnya...?"
"Akh, masa yang membaca Naskah Proklamasi saja dia tak tahu...!" sahut si Guru.
Berhubung Ayah si Togap pun tak tahu, dia berbisik kepada anaknya..
"Emang, siapa pulak yang membaca Naskah Proklamasi itu..?"
"Mana tahu aku Pak, entah kawan-kawanku itunya. Dulu waktu perayaan 17an di sekolah, si Tono nya yang maju ke depan barisan membacakannya...!" sahut si Togap polos.
Dan merasa memiliki jawaban, Ayah si Togap berbalik menghadap Pak Guru.
"Ah, mana ingat-ingatlah dia semua Guru, mungkin yang tahun lalu saja dia ingat..?"
"Apa pulak maksudnya..?"
"Lha, kan tahun kemarin katanya si Tono yang mebacakan Naskah Proklamasi di depan barisan... yang waktu perayaan 17an itu...!"
Cerita selanjutnya silahkan diterka..
Yang bisa saya bayangkan adalah:
Dalam hati pasti si Pak Guru bilang gini, "Ya ampyuunnn. Saya jadi yakin nih Bapak bener-bener Ayahnya si Togap..!"
Berhubung cerita tentang si Togap ini agak-agak terbengkalai, jadi saya bermaksud untuk melengkapinya lagi. Dan sumber cerita tentang Togap Family ini bermacam-macam. Ada yang pernah saya dengar dari paman saya, ada yang pernah saya dengar dari Guru saya, dan tentunya ada yang saya lebih-lebihkan.. Hahahaha
Situasi sekarang adalah: Rukmini sudah menikah dan tinggal di Bandung. Suaminya orang Batak juga, dan tentunya si Togap ini juga orang Batak tulen. Meski terlahir dan besar di Bandung, kadang-kadang sikapnya itu Batak sekali. Selain itu dia juga polos dan apa adanya sebagai anak seorang buruh pabrik kertas. Sampe-sampe beberapa temen-temen bahkan gurunya geregetan. Gimana tidak,
Suatu saat, waktu itu si Togap masih kelas 5 SD. Dia ditanya gurunya, siapakah yang mebacakan teks proklamasi?
Si Togap diam saja. Entah tidak tahu jawabannya atau ada alasan lain, dia diam saja. Nah, gurunya pun sewot dan memarahinya...
"Macam mananya kau ini, sudah kelas lima tapi tak tahu juga kau siapa yang membaca Naska Proklamasi yang terkenal itu...?" amuk gurunya. Dan singkat cerita gurunya memulangkan dia ke rumahnya...
"Sana pulang kau.. macam tak diajarinya kau di rumah...!"
Dan Togap pun pulang sambil murung. Bertemu dengan bapaknya yang kebetulan gak berangkat kerja. Alergi semur pete.
"Bah, kok sudah pulang kau...?" selidik Ayahnya. Dan si Togap menceritakan kalo dia diusir gurunya sekolah.
"Bah, kejam kali gurumu itu... Tak terima aku..!" sambil menarik tangan anaknya. Ke sekolah.
Tiba disekolah...
"Macam mana nya ini Pak Guru, saya menyekolahkan anak saya disini, tapi kok di usir pulak..?" protes Ayah si Togap saat bertemu dengan grurunya.
"Ah, Bapak pun entah gimana. Anaknya kok gak diajarin di rumah...?"
"Gak diajarin gimana maksudnya...?"
"Akh, masa yang membaca Naskah Proklamasi saja dia tak tahu...!" sahut si Guru.
Berhubung Ayah si Togap pun tak tahu, dia berbisik kepada anaknya..
"Emang, siapa pulak yang membaca Naskah Proklamasi itu..?"
"Mana tahu aku Pak, entah kawan-kawanku itunya. Dulu waktu perayaan 17an di sekolah, si Tono nya yang maju ke depan barisan membacakannya...!" sahut si Togap polos.
Dan merasa memiliki jawaban, Ayah si Togap berbalik menghadap Pak Guru.
"Ah, mana ingat-ingatlah dia semua Guru, mungkin yang tahun lalu saja dia ingat..?"
"Apa pulak maksudnya..?"
"Lha, kan tahun kemarin katanya si Tono yang mebacakan Naskah Proklamasi di depan barisan... yang waktu perayaan 17an itu...!"
Cerita selanjutnya silahkan diterka..
Yang bisa saya bayangkan adalah:
Dalam hati pasti si Pak Guru bilang gini, "Ya ampyuunnn. Saya jadi yakin nih Bapak bener-bener Ayahnya si Togap..!"
10 comments:
bah bah bahhh
togap togap
mantap kali bahhh
hahhahaha
sangat batak kali, pun
:D
haduuuh haduuuh ketewa lagi saya
togap togap..
lugu
lucu-lucu guoguon
hidup perantauan is a pride not a proud
Gurunya bodoh. Kan gurunya sendiri yang ngajari si Tono bacain naskah proklamasi itu.. :-p
pantas di maki itu gurunya bang...
bapaknya si togap kan ga ikut upacara kalo senin. eh malah dibilang ga diajarin dirumah.. mana dia tau ya bang..
hahahaa...kisah si togap yang lucu....
oi apa kbr maumere kawan?
wakakka....
akh..menjatuhkan harga diri org batak ajah poon si Togap ini..*LogatBatakKental*
kapan kapan ceritakan tentang sesuatu yg bikin blue tersenyum y bang
salam hangat dari blue
blue selalu berharap menjadi kawan dlm hidup abang............heheh
hahaha,,, pantesan namanya togap kau pak!!!
hyahhaha sama ajeeee :p
Post a Comment