Alkisah, ada sebuah kisah yang tak dikisahkan, begini kisahnya:
Sudah umum di tanah kelahiran saya di kampung sana kalau orang meninggal itu ditangisi oleh keluarganya, orang lain yang mengasihinya, orang yang semasa hidup teman berantem dan belum sempat meinta maaf, atau orang lainnya yang memiliki lasan tersendiri.
Adalah seorang kakek yang terkenal baik dan disegani dikampungnya. Dia memiliki cucu, 5 tahun, yang sangat disayanginya. Gak salah, dia cucu laki-laki pertama dari anak laki-laki pertamanya. Si Kakek ini suka sekali memelihara burung Jalak Kerbau (Acridotheres javanicus). Nah, si kakek ini sering kali memainkan burung jalak itu bersama cucunya, sembari memberi burung jalak itu makan. Dan cucunya sangat senang sekali...
"Kek burungnya bunyi, burungnya bunyi... Ngomong apa dia kek...?!"
"Dia ngomong kamu harus baik-baik sama kakek Cu..!"
Dan disuatu pagi yang tak disangka-sangka si kakek meinggal. Berita dukacita itu menyebar cepat "memanggil" tetangga-tetangga, keluarga, sanak family datang melayat.
Disaat melayat inilah sering orang menangis sambil "mengumandangkan" kebaikan si kakek tatkala beliau meninggal. Ada yang karena si kakek tempat orang meminjam uang, meminta nasehat dan hal-hal lainnya.
Tatkala kepedihan dan kesenduan tetangisan bersahut-sahut, cucu si kakek ini ingin ikut menangis juga. Dan dia ingin mengatakan sesuatu, namun bingung apa kebaikan kakeknya yang mau di tangiskannya.
Burung jalak peliharaan si kakek berbunyi. Ciaaaaaaa Ciaaaaaaaa.... (anggap saja kek gini nulisnya), pilu. Menambah kesedihan si cucu. Ia menangis berurai airmata, sembari duduk di dekat mayat kakeknya...
Burung jalak tetap mencicit sedih... Dan si cucu terinspirasi..
"Kakkkeeeeeekkkkkk, kenapa cepat meninggallll... Burung kakek masih keciilll.... Hwaaaa hwaaaaa... Kakek meninggal burungnya ditinggalll hwaaaaa... hwaaa, kenapa gak nunggu burungnya besarrr...?" Pilu yang disambut gelak tawa para pelawat.
*maaf kalo tadi judulnya serius gitu...Sudah umum di tanah kelahiran saya di kampung sana kalau orang meninggal itu ditangisi oleh keluarganya, orang lain yang mengasihinya, orang yang semasa hidup teman berantem dan belum sempat meinta maaf, atau orang lainnya yang memiliki lasan tersendiri.
Adalah seorang kakek yang terkenal baik dan disegani dikampungnya. Dia memiliki cucu, 5 tahun, yang sangat disayanginya. Gak salah, dia cucu laki-laki pertama dari anak laki-laki pertamanya. Si Kakek ini suka sekali memelihara burung Jalak Kerbau (Acridotheres javanicus). Nah, si kakek ini sering kali memainkan burung jalak itu bersama cucunya, sembari memberi burung jalak itu makan. Dan cucunya sangat senang sekali...
"Kek burungnya bunyi, burungnya bunyi... Ngomong apa dia kek...?!"
"Dia ngomong kamu harus baik-baik sama kakek Cu..!"
Dan disuatu pagi yang tak disangka-sangka si kakek meinggal. Berita dukacita itu menyebar cepat "memanggil" tetangga-tetangga, keluarga, sanak family datang melayat.
Disaat melayat inilah sering orang menangis sambil "mengumandangkan" kebaikan si kakek tatkala beliau meninggal. Ada yang karena si kakek tempat orang meminjam uang, meminta nasehat dan hal-hal lainnya.
Tatkala kepedihan dan kesenduan tetangisan bersahut-sahut, cucu si kakek ini ingin ikut menangis juga. Dan dia ingin mengatakan sesuatu, namun bingung apa kebaikan kakeknya yang mau di tangiskannya.
Burung jalak peliharaan si kakek berbunyi. Ciaaaaaaa Ciaaaaaaaa.... (anggap saja kek gini nulisnya), pilu. Menambah kesedihan si cucu. Ia menangis berurai airmata, sembari duduk di dekat mayat kakeknya...
Burung jalak tetap mencicit sedih... Dan si cucu terinspirasi..
"Kakkkeeeeeekkkkkk, kenapa cepat meninggallll... Burung kakek masih keciilll.... Hwaaaa hwaaaaa... Kakek meninggal burungnya ditinggalll hwaaaaa... hwaaa, kenapa gak nunggu burungnya besarrr...?" Pilu yang disambut gelak tawa para pelawat.
*maaf juga kalo cerita sedih ini tidak berkenan dibeginikan....
*maaf juga juga, saya cuma menceritakan sebuah kisah dari masa kecil saya, tatkala saya masih SD.
16 comments:
bwakakakaka si bandit niiiiiiih
gw bisa bayangin deh pas acaranya gituh. Orang-orang malah ngakak bukannya nangis wkwkwkwk
hahaha anak kecil emang susah di terka, kek waktu g ke tempat pengobatan traditional, ada anak kecil umut 7-8 thn tulang kaki bawahnya patah, dan untuk berobat di rs mintaknya opeasi, krn dari keluarga yg kurang mampu, mereka pakai pengobatan traditional, dan waktu tulang kaki na di sambung si anak ga di bius, langsung di teken gitu tulang kaki na, si anak nangis kejer2 g aja sampe nangis, tapi pas lagi nangis2 dia teriak2
" sakit sakit sakit jangan di paksa, nanti Adi MATI "
antara sedih dan lucu denger teriakan si anak ;)
tapi binatang yg disayang juga suka sedih lo ditinggal sama majikannya..
lagi mikir2 arti kalimat ini.
*maaf juga juga, saya cuma menceritakan sebuah kisah dari masa kecil saya, tatkala saya masih SD.
kek nya, si cucu itu kamu. ya kan? hayo ngaku! hahaha..tak usah malu, karena anak kecil itu memamg masih berjiwa polos.. :P
Freya: ih, ikutan ketawa dia... hehehehe
Pitshu: Hahahaha, See? kepolosan anak kecil emang lucu sekali...!
Isti: Iya, saya pernah ngalaminnya...!
Violet: Dan tebakanmu meleset lagi... :P....
Ha..ha.. tp bukannya orang tua di adat Batak itu bila meninggal malah dianggap pesta?
Ceritanya nenek gua yang masih punya garis darah Batak dari ibunya meninggal, trs pas kita berkabung dan pakai baju putih2, eh datang sodara2 nenek dari kampung, mereka pakai baju kebaya warna-warni, sebelom terjadi kesalahpahaman, buru2 mereka kasih tahu bahwa orang yang meninggal usia tua bukan ditangisi tapi kita bersuka beliao telah berhasil melewati hidup yang berkelimpahan, bener gitu ya ito?
Elisa: orang tua di adat Batak itu bila meninggal malah dianggap pesta... mungkin lebih tepat bila dibilang ortu bila meninggal bakal dipestakan, bukan dianggap pesta...
Begini: biar bagaimanapun org meninggal tetep ditangisi di adat Batak, namun ada acara lanjutannya... Kalo misalnya yang meninggal anak kecil biasanya di kuburnya tak terlalu malam, habis itu ada acara penghiburan... bukan pesta..
dan misalnya yg meninggal orang tua (saur matua), biasanya dipestakan, namanya Pesta Saut-saut.. Bisa sampe motong kerbau itu ito... heheheh
*Orang Batak itu acara apa yang gak pesta? :D
trus.. ini ceritanya sedih apa lucu, apa campur-campur.. hayooooo...
Ohlalaaa...
tapi niat anak kecil itu kan baik.
hebat kok bisa ampe bikin tulisan kaya gini ya...
dasar...
xixixixixixi ada ada saja yah
-Gek- : Khan sudah saya labeli dengan label Lucu-lucuan Gek... :)
Merry: :)
Pak tani: aduh, biasa saja ini Pak...
Kaka: :D
assalamualaikum..
hehehe..
lucu bro!
salam
tangisannya memang memilukan...
tapi kata2nya... pastinya bikin ngakak ^^
hahahha klo aku disana uda aku ciummmmm,
masi umur 5 kan hihi
neng rara; hehehe
Inge: heheheh
Gogo: caya macih umur 5 taon lho cekayang... *kabur ngakak ngakak
Post a Comment