November 2013: Abepura

23 January 2014
Akhirnya kesampaian juga nyamperin Jayapura di bulan November 2013 kemarin. Sejak tahu bakal berangkat ke Jayapura, diam-diam sudah ada niat mau ke perbatasan. Selain waktunya mencukupi, keperluan utama ke Jayapura juga tidak sulit untuk dilaksanakan... :)

Berangkat ke Jayapura bertiga, bersama dua orang rekan yang memiliki keperluan berbeda. Naik pesawat dari DEO Sorong - Sentani Jayapura melalui Rendani Manokwari. Selalu ada rasa asyik-asyik gimanaaa gitu dalam hati kalau sedang dalam perjalanan menuju tempat yang belum pernah dikunjungi. :D Tidak ada kendala berarti selama penerbangan kami. Duduk di seat tengah mengurangi keleluasaan memandangi pemandangan diluar pesawat dari kaca pada saat take off ato landing... 

Kami yang berangkat siang hari dari Sorong, tiba di Jayapura sore hari. Matahari sore masih agak-agak bersinar, meski warnanya tidak cukup menarik. Kamipun menyewa taksi menuju hotel tempat kami menginap yang sudah kami booking sebelumnya. 45 menitan kemudian kami tiba di hotel. Hotel Matos. Kata beberapa teman, hotel ini sering penuh jadi lebih baik booking dulu sebelum menuju kesana... Namun, ternyata ini belum Jayapura, masih Abepura. Kota Jayapura sendiri masih sekitar 1 jam an lagi dari sini. Makanya postingan ini tidak jadi berjudul Jayapura.. :D. *ketauan banget ya geograpi saya agak kurang... :D

Beberes barang-barang bawaan yang tidak seberapa. Menyiapkan berkas-berkas yang saya perlukan besoknya, kemudian mandi. Kamar hotelnya lumayan mahal, namun sinyal di dalam kurang bersahabat. Senada dengan cerita teman saya. Entahlah kalau di room yang lain. Jadi tidak betah di kamar, apalagi saya tidak hobi nonton acara tipi... 

Sehabis beberesan kemudian kami mencari makan didekat hotel, seperti biasa menu pilihan saya selalu ikan, atau hasil laut lainnya... :D *tidak sempat moto karena malu sama teman, nanti dikira anak udik... *ngakak. Kemudian ngobrol-ngobrol seputar Sorong dan sekitarnya, sembari menunggu makanan kami nyaman bermukim sementara di perut... Kemudian naik lagi ke hotel...

Esoknya, kami siap-siap untuk urusan kami masing-masing, kantor tempat yang kami tuju cukup dekat dari hotel, jadi kami memutuskan untuk berjalan kaki saja. Kemudian menyelesaikan segala keperluan di kantor, kemudian ngobrol-ngobrol sama teman, dan iseng-iseng nanya-nanya terkait ke perbatasan. Eh, "Jangan dululah... !" gitu katanya. Ciut nyali saya.. :D. Orangtua pula yang bilang, saya agak keder kalau gak nurut sama orang tua... Selain itu, sebenarnya belakangan ini saya sudah agak kurang menikmati jalan-jalan sendirian. Rasa-rasanya pengennya jalan-jalan sama si Ross aja.. Akh,... Akhirnya saya pulang ke hotel, memutuskan sarapan di hotel karena voucher sarapan yang sampai jam 10 masih berlaku... 

Sehabis sarapan, saya memutuskan untuk jalan kaki di sekitaran hotel saja. Kebetulan 10 menitan dari hotel ada dua mall. Saga Mall dan Ramayana Berhubung saya sedang butuh sepatu futsal, isenglah saya ke sport station nya, atau semacam itu, namun tidak ada yang cocok.. :D Dan tidak jadi beli apa-apa... ha ha ha... Saya pikir ebih baik ngorder dari zalora.co.id aja seperti biasanya. Maksud saya dulu... :D

Keluar dari mall, saya memutuskan jalan kaki agak jauh lagi. Menemukan ada yang jual-jual kain batik papua. Teringat sebentar lagi desember, saya beli beberapa meter sebagai oleh-oleh buat si Emak sama Bapak di kampung... Dan sudah, kembali ke hotel..

Malamnya, saya kemudian membereskan barang-barang saya, besok pagi saya sudah harus pulang ke Sorong. Sendirian. Kedua teman saya masih ada kegiatan 1 hari lagi. Setelah memastikan sudah ada taxi hotel ke bandara besok, sayapun memutuskan untuk mendekam di kamar hotel malamnya. Menelepon orang tua untuk sekedar nanya kabar dan nanya mau dibawain oleh-oleh apa, kemudian... Tidur...

Pagi-pagi benar saya sudah berangkat ke bandara. Hujan deras. Dari pak sopir, Mas Andre, yang ternyata orang Malang itu saya kemudian mengorek informasi kalau mau ke perbatasan. Biaya sewa mobil rata-rata Rp. 600.000, PP dan sudah bersih itu. Itu kurang lebih sama dengan tarif sewa mobil (termasuk sopir) seharian. Jadi untuk lebih hematnya nanti, ada baiknya menentukan tempat yang mau dikunjungi di Jayapura mana saja, setelah mengunjungi tempat-tempat tersebut baru ke perbatasan. Perjalanan dari Abepura - perbatasan menurut Mas Andre nya kurang lebih 3 jam... :)

Tiba di bandara, eh delay. Ga ada pengumuman delay berapa lama, tapi jadinya kami berangkat siang. Lapaaaar dan saya memutuskan untuk makan pizza yang saya beli sekedar oleh-oleh buat teman-teman pas tiba di Sorong nantinya. Di bandara saya bertemu dengan anak-anak KPPN Sorong yang mau balik ke Sorong juga dengan penerbangan yang sama. Sama-samalah kami santap siang kali itu. Untung saya ketemu teman. Bahkan ketemu teman yang hampir mirip dengan saya. Dia orang Jawa yang tempat tinggalnya di Jawa, namun memilih penempatan ke Papua. Sudah agak lama dia di sini, sudah banyak juga yang dikunjunginya di tanah Papua ini... Terimakasih delay... :)

Akh, terimakasih Tuhan. Saya sudah sampai di Abepura, meski belum sampai ke Jayapura dan perbatasan. Terimakasih juga sudah internet, sudah membantu saya menyampaikan rasa cinta dari Abepura - Muenchen... ha ha ha. Sampai bertemu lagi, semoga nanti bisa kukenalkan kekasihmu padamu, Papua... :D




2 comments:

Unknown said...

Aron, ceritain dong tentang batik Papua.. Bedanya apa dengan batik dari daerah-daerah lain? Di sana orang Papua pake batik untuk apa, apakah untuk jadi seragam kerja atau untuk jadi acara spesial?

bandit™perantau said...

Mak Vicky: Hehehe, nanti kalau saya sudah mengerti dan punya bahan2 nya yo... hehehe. Setau saya ga ada acara tertentu yg harus menggunakan batik, motif batik anak sekolahan pernah jg saya liat, buat acara ke gereja, cuma saya belum tau ada acara khusus yg harus menggunakan batik papua..., kalau bedanya mungkin kainnya ada yg semi sutera, kain biasa.. perbedaan utamanya sih yg jelas coraknya, sejauh yg saya liat corak batik papua kalau ga seputar cendrawasih, alat musik tifa dan atau gabungannya... heheh