Tentang Kehilangan

07 October 2012
Kadang kita terlalu sedih, marah, atau bahkan kecewa ketika kehilangan sesuatu/seseorang karena kita tidak mampu melihat apa yang kita dapatkan dari kehilangan sesuatu/seseorang itu...

Beberapa waktu yang lalu saya sedang ngobrol dengan adik, sahabat, dan saudara saya, dia kehilangan seseorang yang sangat dicintainya. Tentu, dia kecewa...

Kemarin dan hari ini, di News Feed fb, saya membaca status kesedihan atau dukacita atas meninggalnya orangtuanya...

Dan saya,
Mungkin sampai saat ini saya belum pernah merasakan kehilangan sesuatu yang sangat mendukakan seperti orangtua, kekasih, atau sanak famili. Jadi mungkin logis kalau saya dibilang gak ngerti tentang perasaan mereka. Namun dibalik segala macam kejadian kehilangan, pasti kita menemukan sesuatu.

Kehilangan kekasih karena selingkuh atau putus sepihak bla bla bla, bukankah itu sebenarnya berarti kita punya kesempatan untuk dapat yang lebih baik? Suatu kali seseorang pernah menanyakan saya mengapa saya sangat sayang dan setia (ehm... ) sama si Ross. Saya bingung jawabnya karena udah besar kepala duluan, (*plak)... Selidik punya selidik ternyata dia merasa saya akan sangat terpukul kalau suatu saat saya kehilangan dia, atau setidaknya Tuhan tidak menghendaki si Ross jadi jodoh saya. Ya elah (dalam hati), saya setia sama si Ross bukan karena dia itu si Ross, tapi karena manusia memang diciptakan untuk setia, meski seringkali manusia memilih untuk sebaliknya. Setia pada pilihan saya, setia pada keputusan saya (untuk mencintainya), setia pada kehendak Pencipta saya yang menciptakan saya untuk setia. Dan sedikitpun saya tidak meragukan kalau Pencipta saya adalah setia adanya. Terus kalau ternyata misalnya dia bukan jodohmu? Nah, diatas segala kesetiaan, saya mengutamakan setia pada rencana Pencipta saya untuk saya. Kalau misalnya saya bukanlah pasangan yang disediakan untuk dia, buat apa saya memaksakan untuk jadi pasangannya? Dan sebaliknya kalau dia sudah menjadi pasangan yang disediakan Tuhan untuk saya, buat apa saya untuk memaksakan harus berpasangan dengan orang lain? Bukankah sombong jika kita merasa kita lebih tahu yang terbaik untuk kita dibanding Sang Maha Tahu? Ya, kalau dia bukan jodoh saya, saya harus kehilangan dia, ya sudah cari yang lain (tetep kalau Tuhan menghendakinya). Asal jangan sampai saya yang "menghilangkan" dia... 

Kehilangan orangtua, jujur saya bersyukur kedua orangtua saya masih hidup dan sehat. Dan bersyukur juga mereka masih bisa menertawakan segala kenorakan-kenorakan saya, termasuk kenorakan-kenorakan kalau saya bercerita tentang si Ross. Bukan berarti suatu saat saya tidak akan kehilangan mereka (kalau Tuhan memanggil mereka lebih dulu dari saya), namun biar bagaimanapun saya tidak boleh larut dalam kesedihan hingga menyatu dengan kesedihan itu. Kasihan orang-orang lain disekitar saya... :) . Buat kamu, teman saya, yang baru saja kehilangan orangtuamu, yang dari statusmu beliau sangat baik. Jika kamu merasa kehilangan seorang orangtua yang baik, bukankah itu karena kamu memiliki orangtua yang baik? Sebelum kehilangan sesuatu, itu pasti karena kita memilikinya. You can't lose what you never had. Fokuslah pada "memiliki"nya itu, jangan pada kehilangannya. "You maybe gone, but you never over", adalah sebaris lirik lagu dari Eminem. Orangtuamu mungkin secara fisik sudah meninggal, bukankah darah dan dagingnya juga ada padamu? Kamu pasti tahu seringkali kita sebagai anak itu dikatakan sebagai "darah dan daging" nya orangtua. Our parents maybe gone, but they never over... :)

Easy to say but hard to do...
Yes, but hard doesn't mean impossible...
Dan seperti pada kuis-kuis, atau ujian disekolah atau kampus atau ujian-ujian akademik pada umunya, biasanya berlaku tips atau trik: "Kerjakan yang mudah dulu..." Bedanya, diruang ujian kita punya waktu yang terbatas, didunia nyata kita punya waktu yaaaaaaang...... CUKUP...!

*lanjut belajar buat kuis Komputer Audit besok... :)

3 comments:

-Gek- said...

memang seharusnya begitu, fokuslah pada apa yang kita miliki.
tapiiii, namanya juga manusia, kapan pernah puas.. hiks hiks

obat asam urat said...

woyyoa man.........

apa obat jantung koroner yang ampuh said...

lanjutkan pamans..