Petualangan 7 Curug: Koko Aron dan Koko Rendra kehujanan di Cilember

26 September 2011
Sesampainya kami di warung tempat kami menitip barang kami tadi, kamipun bergegas untuk mandi bergantian. Kemudian mengutarakan niat kami untuk nyari ojek yang bisa mengantar hingga ke Cilember. Puji Tuhan, entah karena kami yang beruntung atau mungkin bapaknya sedang ada niat mau ke kota, tapi bapaknya malah menawari jasa untuk mengantar kami berdua bersama dengan salah satu rekannya...

Foto 1: Siap menuju Cilember..!

Sip...
Setelah selesai bersih-bersih dan membereskan barang bawaan, kamipun berangkat menuju curug ke 4 yang akan kami tuju, Curug Cilember, Desa Jogjogan, Kecamatan Cisarua, Bogor. Jalan yang kami tempuh merupakan jalan memotong dari kampung-kampung, tentunya saya tidak hapal jalannya. Lebih cepat sampai dari dugaan saya...

Foto 2: Tiba di Cilember

Tiba di lokasi wisata Curug Cilember kamipun agak kikuk karena ini pertama kalinya kami "ketemu" curug yang banyak pengunjungnya. Tidak aneh juga sih, soalnya Curug Cilember memang cukup terkenal, selain sudah banyak areal campingnya, sudah dikelola dengan baik, aksesjalan menuju tempat ini juga relatif mudah. Kami kemudian membeli karcis masuk. Dan berjalan memalui rute yang dari sebelah kanan kami. Bisa dilihat di Map Info wana wisatanya.

Foto 3: MapInfo wana wisata Curug 7 Cilember

Curug Cilember dikenal juga dengan Curug 7 Cilember. Karena di tempat ini sebenarnya ada 7 air terjun yang terpisah-pisah. Dapat dilihat semua setelah menempuh perjalanan dengan kaki. *di dalam gak ada kereta api soalnya bro..! *dikeplak

Curug pertama yang bakal ditemukan adalah Curug 7... Disinilah kebanyakan pengunjung mandi-mandi, foto-foto, dan tertawa-tawa...

Foto 4: Curug ke 7. Di MapInfo bilangnya Curug 7 dan 6 itu jadi 1.
Entahlah maksudnya di foto itu merupakan Curug 7 dan 6

Kemudian Curug 6, 5, 4, 3, 2, 1 baru dapat dilihat dengan menempuh perjalanan kurang lebih 1,5 jam sampai ke Curug 2 (seperti yang tertulis di Map Info) :D, sedangkan ke Curug 1 nya saya kurang tahu... :D. Kami sendiri cuma mencapai 3 curug. Curug 7, Curug 5 dan entah curug berapa atau masuk diantara ketujuh curug itu atau bukan. Di MapInfo, bagian bawah ada foto curug 7 sampai 2.. Namun curug kecil yang terakhir kami temukan tidak ada yang menyerupai salah satu curug di foto tersebut. Karena sedikit info atau tidak menemukan fotonya lagi jadi kami tidak tahu itu curug yang ke gerapa...

Foto 5: Plang-plang yang sudah cukup bagus,
tandanya lokasi ini sudah dikelola dengan (agak) bagus.. :)

Foto 6: Curug 5

Dari informasi yang terkumpul memang jarak yang harus ditempuh hingga ke curug 1 memang agak jauh. Namun itu tak menyurutkan niat kami untuk naik. Toh masih jam 3 kurang sedikit. Harapan awal saya adalah kami akan selalu menemukan plang penunjuk jalan sebagus yang di atas, foto 5. Namun ternyata itulah plang penunjuk jalan yang bagus dan yang terakhir. Kami tidak menemukan plang penunjuk jalan yang mengarahkan kami mulai dari curug 5 ke selanjutnya.

Kami terus melangkah, sambil sesekali berjalan membungkuk untuk memindahkan beban ransel ke pundak dari pinggang. Keringat mengucur rasanya menambah nikmat perjalanan ini... Kerasa petualangnya... :D. Kami berpapasan dengan orang-orang yang kembali dari curug 6, awalnya masih rame, lama-lama menjadi sepi, sebab memang tak banyak orang yang niat hingga ke curug 1, entah karena sudah sore atau tidak lagi musimnya saja...


Kami naik terus, lutut entah kenapa masih kuat, belum protes. Berpapasan dan saling mendahului dengan 11 orang rombongan remaja dari salah satu GBI dari Jakarta Barat. Sesekali bertemu dengan orang-orang yang turun dari curug atas, yang menyemangati kami dengan omongan namun tetap jujur mengatakan kalau curugnya tidak sesuai dengan pengorbanan.. :D. Tapi tetep jalan, jalan, jalan, dan jalan terus... Sesekali menyemangati rombongan GBI tadi yang tertinggal di belakang. Teriak-teriak bilang biar semangat...

Setelah melewati perjalanan mendaki, capek, istirahat, melewati beberapa pohon yang tumbang entah kapan, dan sekitar jam setengah 6 kami tiba di curug kecil. Entah masuk menjadi salah satu dari Curug 7 tersebut atau bukan.

Foto 7: Curug terakhir setelah berjalan jauh sekaleee...
Membandingkan di sini, saya gak tahu ini yang mana.. :D
Ini katanya Curug 1

Baru sekali memoto, suasan yang tadi gelap mencekam berubah menjadi hujan. Buru-buru kami membereskan peralatan kami. Saya membereskan tripod dan kamera, lae Rendra mengisi kotak cemilan ikan teri dengan air terjun. Untuk kami minum nanti di perjalanan pulang. Dan tentu saja saya meminumnya. Enak sodara-sodara... :D


Dalam perjalanan pulang mestinya kami bisa cepat sampai di pintu masuk tadi. Namun meskipun kehujanan rasanya tidak tenang meninggalkan para remaja GBI yang tersisa 7 orang itu, 4 orang lainnya sudah pulang duluan kata mereka. Jadilah kami membarengi mereka. Mereka menjadi orang pertama di dunia ini yang memanggil saya dengan sebutan "Koko...!". Rasanya lucu kami berdua dipanggil "Koko"... Lucu karena belum pernah saja...

Hampir jam 7 kami akhirnya tiba dan berpisah sama rombongan remaja GBI di areal pintu masuk. "Koko... Makasih banyak ya Koko...!" :D. Saya dan Koko Rendra kemudian mencari warung makan, langsung saja saya pesannya Bandrek Susu.. :D. Sembari makan membahas tempat menginap malam ini.

Mengingat malam sebelumnya sudah selamat menginap di emperan....
Menimbang malam ini kita kehujanan dan banyak pakaian yang basah...
Menimbang butuh pemulihan energi suoaya besok bisa lanjut...
Menimbang saya sudah kedinginan berat..
Memutuskan kami akan menginap di tempat penginapan...

Puji Tuhan, tak lama setelah saya mengutarakan niat mencari tempat penginapan yang murah atau yang lebih murah lagi kalau ada, akhirnya ada satu dan hanya satu kakek-kakek yang menawarkan. Harganya agak berat juga sebenarnya, tapi ya sudah wajar juga sih... *dikeplak. Kami akhirnya menginap di villa peristirahatan malam itu... :D Dugaan saya, kakek-kakek itu adalah penjaga villa itu, dan karena cuma terbuat dari bambu namun agak mewah dan kamar bapaknya terpisah dari kamar utama villanya (yang cuma 1), saya berkesimpulan kakek itu adalah penjaga villa (yang untungnya penjaga dalam arti nyata bukan dalam arti horor) sedangkan pemiliknya sedang tidak berada disitu... :D

Saya kemudian memaksakan diri untuk tetap mandi, kemudian memberantakkan pakaian-pakaian supaya berjejer dan harapannya bisa kering. Membersihkan dan membereskan kamera, mencharge baterenya dan batere hape... Keluar sebentar membeli air mineral dan tidur pulas diiringi lagu-lagu rohani yang terdengar dari villa entah sebelah mana. God bless our night...!

3 comments:

Pitshu said...

ini masih dalam rangka liburan ?! dikau kuliah atau traveling :)
pitshu suka sih ketempat2 beginian, di karawang hanya ada air terjun loji udah lama ga kesana juga ^^ *pengen* cuma tak ada waktu, kadang ada waktu pengen na istirahat

bandit™perantau said...

Ini masih libur kamrin kakak Pitshu... :)

Waktu itu ada karena dibikin ada, tidak ada karena dibikin gak ada... :)

obat hepatitis said...

sukses slalu