Pura-puranya jadi manajer HRD

01 July 2011
Saya, entah kelebihan atau kekurangan, sangat suka mengamati perilaku-perilaku manusia. Tentang apa yang dikatakannya untuk sebuah masalah atau situasi tertentu, tentang bagaimana nada bicaranya saat mengatakan hal tersebut, tentang apa keputusan yang diambilnya dalam sebuah persoalan tertentu...

Sering juga menebak-nebak sifat seseorang dari hal-hal tertentu. Dari sudut bibirnya, ukuran jari-jari kakinya, dari ekspresi tertawanya, dari gerak tubuhnya saat berbicara dan banyak hal... Dan dari penilaian saya itu tentu saya jadi bisa memilih bagaimana bersikap sama seseorang. Kepada siapa bercanda, bagaimana tipe bercandaannya, doyannya bercandaan yang seperti apa dan macam-macam... Kadang-kadang saya bisa benar dan seringkali juga salah. "Dan dari kesalahan itulah saya belajar mengenal seseorang dengan lebih baik lagi...!" :D

Kemampuan menilai perilaku seseorang itu banyak gunanya khan ya... Bisa milih jodoh yang tepat. Emang jodoh harus dipilih? Iyalah, jodoh itu harus dipilih suapaya jadi jodoh pilihan, entah itu pilihan orang tua atau pilihan sendiri... Bisa juga memutuskan memilih siapa rekan bisnis yang akan kita rangkul untuk bekerjasama, bisa memutuskan kepada siapa kita menyerahkan tugas atau pekerjaan tertentu dan lain sebagainya...

Nah,
Jika kawan menjadi manajer di bidang HRD, atau anggaplah sekarang kawan sedang menjabat sebagai staff HRD dan ditugaskan untuk memilih salah satu pegawai untuk bagian marketing diantara dua orang berikut, mana yang akan Kawan pilih...?

Anggaplah Anda hanya memutuskan oleh satu situasi berikut ini.
Kedua calon pegawai ini diberikan kesempatan yang sama untuk menjual 1000 unit produk dalam waktu yang sama. Faktor lokasi pemasaran dan lain-lainnya dianggap berpengaruh sama. Kemudian sebelum menunaikan "tugasnya" mereka ditanya: "Berapa target penjualan yang akan Anda capai dalam satu bulan ini?

Pegawai A: Menjawab 800 unit, namun pada akhirnya ternyata dia berhasil menjual 850 unit.

Pegawai B: Menjawab 1000 unit, namun pada akhirnya ternyata dia berhasil menjual 850 unit.

Nah, mana yang akan Kawan pilih? Apa alasannya? Dan menurut Anda Pegawai A dan B orang yang seperti apa?




6 comments:

-'moRis- said...

aku pilih Pegawai A 'cle :D
Knp..?
Karena artinya dia mlakukan ssuatu yang outstanding. lebih baik mengemukan sesuatu yang tidak 'over' namun actualnya bisa mlebihi apa yang dijanjikan, dari pada menjanjikan sesuatu yang mana hasilnya ndak se-outstanding yang terjadi.
That's it. :)

Ri THa said...

saya akan memilih pegawai B...
alasannya??simple saja, saya lebih suka memiliki pegawai yang berambisi,optimis,dan semangat tinggi dengan menyebutkan angka yang tadi..walaupun pada akhirnya kenyataannya tidak sesuai dengan yang diharapkannya,tapi dengan semangat itu dia pasti bisa mendapatkan target dilain kesempatan...

jiaaaaaahhhh....udah kek HRD beneran blm gw??? :D

Irma Senja said...

idem dgn komentarnya mba Ri Tha,... :)

selamat pagi bandit...sdh jadi manager HRD ? :D

Mila Said said...

ini tugas kuliah ya?

topique said...

itu kayak bikin RK, yoyoi, Rencana Kerja.
kalo kita bikin target dan ga bisa mencapai target itu artinya GAGAL.
kalo bikin target bisa mencapai atau melampaui sedikit itu artinya SAKSES.
kalo ternyata pencapaiannya jauh di atas target, itu artinya BODOH. bikin target aja ga bisa :ngakak

Inversi said...

mantap! itu bakat yang harusnya lebih dikembangkan menjadi HRD profesional beneran. atau mungkin psikolog.